Mendalamnya Makna Lirik Puji-Pujian Jawa "Sluku-Sluku Bathok" dalam Budaya Jawa
Budaya Jawa kaya dengan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai yang mendalam. Salah satu wujud kekayaan budaya ini terlihat dalam lirik-lirik lagu (tembang) atau puji-pujian yang membawa pesan-pesan kehidupan dan spiritualitas yang dalam. Salah satunya adalah lirik dari lagu "Sluku-Sluku Bathok", yang memiliki makna dan pesan tersendiri.
Dalam postingan blog ini, kita akan menggali lebih dalam lirik dan makna dari lagu ini, serta bagaimana pesan-pesan tersebut dapat menjadi panduan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
Latar Belakang "Sluku-Sluku Bathok"
Lagu atau tembang "Sluku-Sluku Bathok" adalah salah satu lagu berbahasa Jawa yang mencoba menyampaikan pesan-pesan kehidupan dan spiritualitas melalui lirik yang sederhana dan mudah dipahami.
Dikutip dari detik.com, lagu "Sluku-sluku bathok" adalah sebuah lagu dolanan, atau lagu anak-anak, yang sering dinyanyikan di Jawa. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga dengan tujuan untuk menyampaikan ajaran agama Islam. Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari wali songo yang memberikan kontribusi besar dalam membangun budaya masyarakat Jawa melalui berbagai seni.
Lirik Sluku-Sluku Bathok
Berikut ini adalah lirik lagu atau puji-pujian jawa "Sluku-sluku Bathok":
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Pak jenthit lolo lo bah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit
Lirik diatas saya ambil dari buku "Seribu Bait Pujian - Syair Wali Tanah Jawa" yang disusun oleh Ilzamul Wafiq.
Salah satu contoh lantunan lagu Sluku-Sluku Bathok, dapat anda lihat pada video youtube berikut ini: Sluku-Sluku Bathok, Bait Syair Wali Tanah Jawa.
Dalam liriknya, ada sejumlah istilah dan frasa Jawa yang mungkin perlu dijelaskan agar kita dapat memahami makna lagu ini dengan lebih baik.
Sluku-sluku Bathok
Istilah "sluku-sluku bathok" dalam konteks lirik ini merujuk pada kepala kita. Lirik ini mengingatkan kita tentang pentingnya istirahat dan merawat kesehatan otak kita. Kepala atau otak adalah pusat kendali tubuh kita, dan jika terlalu dipaksa atau dipenuhi dengan stres, pikiran akan menjadi "macet", dan kemampuan berpikir kita akan terganggu. Oleh karena itu, pesan lirik ini adalah untuk menjaga kesehatan pikiran dan merawat diri dengan baik.
Bathoke Ela-Elo
Frasa "bathoke ela-elo" adalah sebuah perintah untuk berdzikir, yaitu mengingat Allah SWT. "Ela-elo" dalam konteks ini merujuk pada kalimat "Laa Ilaaha Ilallah" yang artinya "Tiada Tuhan selain Allah". Berdzikir adalah cara untuk merelaksasi syaraf-syaraf otak kita, mengingatkan kita pada keesaan Tuhan, dan menghilangkan stres serta kegelisahan yang mungkin ada dalam pikiran kita.
Si Rama Menyang Solo
Bagian ini mengajak kita untuk menjalankan ibadah Sholat. "Si Rama" adalah panggilan kepada diri kita sendiri, dan "Solo" merujuk pada Sholat. Ibadah Sholat adalah cara untuk bersuci secara fisik dan spiritual, serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui Sholat, kita berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.
Oleh-Olehe Payung Mutho
Pesan dalam lirik ini adalah bahwa orang yang menjalankan ibadah Sholat akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Perlindungan ini dapat diibaratkan sebagai "payung" yang melindungi kita dari segala hal buruk. Ketika kita memiliki keyakinan dan hubungan yang baik dengan Tuhan, maka kita merasa aman dan tenang, bahkan dalam menghadapi cobaan dan tantangan.
Pak Jenthit Lolo Lo Bah
Frasa ini mengingatkan kita akan kenyataan kematian. "Pak jenthit lolo lo bah" dapat diartikan sebagai "kematian datang tanpa pemberitahuan, tanpa bisa dihindari". Pesan ini adalah untuk mengingatkan kita bahwa kehidupan adalah anugerah yang berharga dan setiap saat adalah kesempatan untuk berbuat kebaikan.
Wong Mati Ora Obah
Pesan dalam lirik ini adalah bahwa setelah seseorang meninggal, tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat kebaikan atau memperbaiki diri. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu hidup kita sebaik mungkin, mengumpulkan amal kebaikan, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Yen Obah Medeni Bocah
Artinya, ketika seseorang telah meninggal, tidak ada lagi kesempatan untuk meluruskan kehidupan atau mengubah nasib. Oleh karena itu, penting untuk menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab, menjaga akhlak dan perilaku yang baik, serta berusaha untuk berbuat kebaikan.
Yen Urip Golekko Dhuwit
Makna lirik ini adalah bahwa saat kita masih hidup, itulah kesempatan terbaik untuk berusaha mencapai cita-cita, mendapatkan kekayaan, dan membantu orang lain. Waktu adalah aset berharga, dan kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin.
Makna dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari
Lirik "Sluku-Sluku Bathok" menyampaikan pesan-pesan berharga yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari lirik ini:
1. Pentingnya Merawat Kesehatan Mental
Pesan dalam lirik "sluku-sluku bathok" mengingatkan kita untuk merawat kesehatan mental kita. Terlalu banyak stres dan tekanan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak dan kemampuan berpikir. Penting untuk memberi waktu istirahat dan merenung, serta mengingat Allah SWT sebagai cara untuk merelaksasi pikiran.
2. Sholat dan Spiritualitas
Lirik ini mendorong kita untuk menjalankan ibadah Sholat dan menjaga hubungan spiritual dengan Tuhan. Sholat adalah waktu untuk bersuci dan berkomunikasi dengan Allah. Dalam kehidupan yang penuh dengan kesibukan, Sholat dapat menjadi jeda yang mendamaikan dan memberi arti pada hidup kita.
3. Kesadaran Akan Kematian
Pesan tentang kematian dalam lirik ini adalah pengingat yang kuat akan kenyataan bahwa kehidupan adalah sementara. Kematian datang tiba-tiba dan tidak ada yang bisa menghindarinya. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan penuh kesadaran akan akhirat dan kualitas kehidupan setelah kematian.
4. Manfaat Berbuat Kebaikan
Lirik ini mengingatkan kita bahwa setelah kematian, tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu hidup kita untuk mengumpulkan amal kebaikan dan berbuat baik kepada sesama. Berbuat baik adalah investasi untuk kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.
5. Memanfaatkan Waktu Hidup
Pesannya adalah bahwa waktu hidup adalah kesempatan terbaik untuk mencapai cita-cita dan meraih kekayaan. Kita harus berusaha dan berjuang untuk mencapai tujuan kita, serta membantu orang lain sebisa mungkin. Kesempatan itu harus dimanfaatkan sebelum terlambat.
Lirik "Sluku-Sluku Bathok" dalam budaya Jawa adalah contoh yang luar biasa dari bagaimana seni dapat menghantarkan pesan-pesan kehidupan dan spiritualitas yang mendalam. Pesan-pesan dalam lirik ini mengingatkan kita untuk merawat kesehatan mental, menjalankan ibadah Sholat, mengingat kematian, berbuat kebaikan, dan memanfaatkan waktu hidup sebaik mungkin.
Lagu atau tembang ini mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan dengan kesadaran yang lebih dalam dan menjadikan agama dan spiritualitas sebagai panduan dalam hidup. Pesan-pesan ini relevan tidak hanya dalam budaya Jawa, tetapi juga dalam konteks kehidupan manusia secara umum. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari lirik "Sluku-Sluku Bathok" dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih sadar akan nilai-nilai spiritual.
Posting Komentar untuk "Mendalamnya Makna Lirik Puji-Pujian Jawa "Sluku-Sluku Bathok" dalam Budaya Jawa"
Posting Komentar